Karena Lidah Masuk Neraka
Bahaya Mengupat
(Memfitnah)
Oleh : Iskandar Ahmad
Sumber : Ust Dr Abdullah Yasin
Sumber : Ust Dr Abdullah Yasin
(١) عَنْ ثَوُبَانَ رَضِىَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
طُوْبىَ لِمَنْ مَلَكَ لِسَانَهُ، وَوَسِسعَهُ بَيْتَهُ، وَبَكَى عَلَى
خَطِيْئَتِهِ
(٢) وعَنْ سَهْلِ بْنِ
سَعْدٍ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: مَنْ يَضْمَنُ لِيْ مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَابين رِجْلَيْهِ أَضْمِنْ
لَهُ الجَنَّةَ
(٣) سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أكثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجنَّةَ
فَقَلَ: تَقْوَى الله وَحُسْنُ الخُلُقِ، وَسُئِلَ عَنْ أكثَرِ مَا يُدْخِلُ
النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ: الأَجْوَفَانِ الفَمُ وَالفَرْجُ.
Terjemahan:
(1)
Daripada Tsauban Radhiallahu ‘Anhu katanya: Telah bersabda Rasulullah
(sallallahu alaihi wasalam): Berbahagialah bagi orang yang mampu mengawal
lidahnya, dan luas rumahnya, dan menangis (karena menyesali) kesalahannya.
[Hadis Hasan Riwayat Thabarany]
(2)
Dari Sahal Bin Sa’ad Radhiallahu ‘Anhu katanya: Telah bersabda Rasulullah
(sallallahu alaihi wasalam): Barangsiapa yang dapat memberi jaminan kepadaku
terhadap apa yang terdapat di antara dua janggotnya (mulut atau lidah) dan apa
yang terdapat di antara dua kakinya (faraj), niscaya aku jamin baginya syorga.
[Hadis
Riwayat Bukhari dan Tarmidzi]
(3)
Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) ditanya tentang apakah (penyebab) yang
paling banyak membawa manusia masuk syorga, lalu jawab baginda: Taqwa kepada
Allah dan akhlak yang mulia. Dan beliau ditanya pula tentang apakah (penyebab)
yang paling banyak membawa manusia ke neraka, jawab baginda: Dua rongga: mulut
dan faraj (kemaluan).
[Hadis
Sahih Riwayat Tarmidzi]
Muqaddimah:
Sebagaimana kita maklumi bahwa lidah adalah di
antara nikmat Allah yang cukuo istimewa. Tetapi kita mestilah waspada karena
selain ia boleh membawa seseorang ke syorga, sebaliknya dia juga boleh
menjerumuskan seseorang ke neraka. Oleh sebab itu kita mestilah berhati-hati
dalam menggunakan lidah. Pastikanlah penggunaan lidah tidak menyeret kita ke
neraka.
Uraian Hadis:
Sesuai dengan topik
pembahasan kita di atas maka dalam uraian ini kita hanya akan memusatkan
perhatian kita pada hal-hal yang berkaitan dengan lisan saja. Jadi kalau kita
teliti hadis-hadis di atas maka kita dapat simpulkan seperti berikut:
Hadis 1 : Orang
yang dapat mengawal lisannya akan mendapat keberuntungan yang besar dan hidup
sejahtera.
Hadis 2 : Siapa
yang dapat memberi jaminan dengan tidak menyalahgunakan lidahnya maka ia akan
mendapat jaminan syorga.
Hadis 3 : Lidah
adalah penyebab utama kebanyakan manusia masuk ke dalam neraka, Wal ‘Iyadzu
Billah.
Berdasarkan ketentuan di
atas maka hendaklah kita pelihara lidah kita dengan sebaik-baiknya. Fikirkan
terlebih dahulu sebelum kita mengeluarkan ucapan kita.
Imam Asy-Syafi’i
berkata:
“Kalau saya fikirkan
apa yang akan saya ucapkan membawa faedah 50% dan membawa keburukan 50% maka
saya tidak akan mengucapkannya”.
Bagaimana dengan ucapan
yang nyata-nyata 100% membawa dosa? Seperti mengumpat, memfitnah, berbohong,
menuduh wanita baik berbuat zina tanpa 4 orang saksi dan bukti yang kokoh?
Malahan andaikata
seseorang benar-benar telahpun berbuat dosa secara sembunyi-sembunyi lalu dia
insaf dan selanjutnya ia bertobat nasuha kepada Allah, maka Allah akan ampunkan
dosanya, insya Allah. Tetapi ini berbeda dengan dosa orang-orang
menyebarluaskan fitnah tanpa usul periksa dan saksi yang cukup, kesalahan
mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT karena itu adalah kesalahannya kepada
orang yang telah difitnahkannya itu. Selama orang itu tidak memaafkannya maka
selama itu pulalah dia mesti menanggung dosa tersebut.
Penyakit-penyakit Lidah:
Penyakit lidah sangat
banyak, diantaranya ialah:
1.
Perkataan yang tidak berguna:
Waktu adalah modal dalam
kehidupan ini. Masa hidup ki di muka bumi ini sangat terbatas. Oleh itu
janganlah kita sia-siakan waktu yang sangat berharga ini hanya dengan kata-kata
kosong yang tidak membawa faedah dunia atau akhirat, apalgi dengan kata-kata
yang nyata-nyata membawa dosa.
Dalam hadis sahih
baginda Rasul (sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Di antara tanda-tanda
kebaikan Islam seseorang ialah dia meninggalkan perkara-perkara yang tidak
berguna.
[HR Tarmidzi]
2.
Mengejek, mencaci dan mengumpat.
Baginda Rasul
(sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Janganlah kamu mengumpat karena
sesungguhnya mengupat adalah lebih berbahaya daripada berzina. Boleh jadi orang
yang berzina dan minum arak akan segera bertobat kepada Allah lalu Allah
ampunkan dosanya. Tetapi orang yang mengumpat orang lain tidak akan diampunia oleh
Allah dosanya sehingga orang itu memaafkannya.
[Hadis dikeluarkan oleh
Ibnu Abi Dunia dari Jabir]
Ali Bin Hussein (ra)
berkata: Jauhilah mengumpat, karena mengumpat adalah lauk pauk (makanan)
anjing-anjing manusia.
3. Dusta, sumpah palsu,
menceritakan rahasia:
Semua jenis dusta
hukumnya haram kecuali pada tiga tempat: Dalam peperangan, ketika mendamaikan
dua pihak yang bersengketa, dan antara suami isteri demi keharmonian rumah
tangga.
Begitu juga kalau
menceritakan rahasia orang lain. Dan lebih-lebih lagi kalau rahasia suami
isteri sampai didedahkan kepada orang lain. Sifat ini sangat berbahaya karena
baginda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) bersabda:
“Sesungguhnya
di antara seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada Hari Qiamat nanti
ialah suami yang bergaul mesra dengan isterinya dan isterinya bergaul mesra
dengannya kemudian disebarkannya rahasia isterinya itu” [HR Muslim]
4. Mengutuk
(melaknat) dan kata-kata lucah:
Orang Islam disuruh agar
saling doa-mendoakan. Coba renungkan syariat menjawab bersin dan salam. Bukan
saling kutuk mengutuk. Kata-kata mestilah disaring terlebih dahulusebelum
diucapkan supaya tidak porno (lucah). Lebih-lebih lagi kalau ia seorang
pendakwah. Marwah seseorang akan jatuh jika suka berkata lucah. Rasulullah
(sallallahu alaihi wasalam) malu berterus-terang ketika ditanya oleh seorang
wanita bagaimana caranya untuk mengetahui darah haid sudah kering. Akhirnya
Aisyah menjelaskan kepada wanita yang bertanya.
Banyak lagi sebenarnya
penyakit-penyakit lidah yang boleh kita perkatakan. Tetapi memadailah dengan
menyebut beberapa contoh seperti tertera di atas.
Renungkan Nash Dan
Riwayat Di Bawah Ini:
(1)
Sabda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam): “Barangsiapa yang benar-benar
beriman kepada Allah dan Hari Kahirat maka hendaklah ia berkata benar atau diam
saja”.
[HR
Bukhari Muslim]
(2)
Sabda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam): “Allah mencucuri rahmat ke atas orang
yang berkata lalu ia mendapat pahala ganjaran, atau dia diam lalu ia selamat
(dari dosa). [Hadis Sahih dari Kitab Dakwah Al-Islam oleh Said Sabiq].
(3)
Dari Abi Salamah Bin Abdul Rahman bahwa seorang wanita berada di sisi Aisyah
(ra) dan beberapa orang wanita lainnya lalu wanita itu berkata: “Demi Allah,
aku pasti masuk syorga, karena aku telah Islam, dan aku tidak mencuri dan tidak
pula berzina”. Pada malam itu wanita tersebut bermimpi lalu dikatakan
kepadanya: “Engkau mengambil hak Allah, kononnya engkau pasti masuk syorga?
Bagaimana itu boleh terjadi padahal engkau bakhil dengan apa yang tidak
mengayakan engkau dan engkau bercakap tentang perkara yang tidak berguna
bagimu”. Pada pagi itu ia mendatangi Aisyah (ra) dan menceritakan mimpinya.
Lalu Aisyah (ra) menyuruhnya supaya mengumpulkan semua wanita yang mendengar
ucapannya kelmarin. Dan setelah berhimpun semuanya dia pun menceritakan tegoran
yang didengarnya dalam mimpinya. [HR Al-Baihaqy]
(4)
Dari Abdullah Bin Mas’ud (ra) katanya: Demi Dia, tidak ada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Dia. Dan tidak ada satupun di muka bumi ini yang paling
patut dipenjara lebih lama daripada lidah.
[HR
Riwayat Thabarany]
Penutup:
Berhati-hatilah anda
jika mempunyai teman yang suka menceritakan cela/aib orang lain kepadamu. Sebab
tidak mustahil pada suatu hari nanti dia akan menceritakan pula cela/aibmu
pada orang lain.
Berbahagialah orang yang sentiasa dapat mengawal lidahnya daripada ucapan yang
tidak berguna.
By : Iskandar Ahmad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar