Kamis, 14 Februari 2013

Bahaya mengupat


Karena Lidah  Masuk Neraka
Bahaya Mengupat (Memfitnah)
Oleh : Iskandar Ahmad
Sumber : Ust Dr Abdullah Yasin


 (١) عَنْ ثَوُبَانَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: طُوْبىَ لِمَنْ مَلَكَ لِسَانَهُ، وَوَسِسعَهُ بَيْتَهُ، وَبَكَى عَلَى خَطِيْئَتِهِ

(٢) وعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ يَضْمَنُ لِيْ مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَابين رِجْلَيْهِ أَضْمِنْ لَهُ الجَنَّةَ

(٣) سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أكثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجنَّةَ فَقَلَ: تَقْوَى الله وَحُسْنُ الخُلُقِ، وَسُئِلَ عَنْ أكثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ: الأَجْوَفَانِ الفَمُ وَالفَرْجُ.  


Terjemahan:

(1)              Daripada Tsauban Radhiallahu ‘Anhu katanya: Telah bersabda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam): Berbahagialah bagi orang yang mampu mengawal lidahnya, dan luas rumahnya, dan menangis (karena menyesali) kesalahannya.

[Hadis Hasan Riwayat Thabarany]


(2)              Dari Sahal Bin Sa’ad Radhiallahu ‘Anhu katanya: Telah bersabda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam): Barangsiapa yang dapat memberi jaminan kepadaku terhadap apa yang terdapat di antara dua janggotnya (mulut atau lidah) dan apa yang terdapat di antara dua kakinya (faraj), niscaya aku jamin baginya syorga.
 [Hadis Riwayat Bukhari dan Tarmidzi]


(3)              Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) ditanya tentang apakah (penyebab) yang paling banyak membawa manusia masuk syorga, lalu jawab baginda: Taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia. Dan beliau ditanya pula tentang apakah (penyebab) yang paling banyak membawa manusia ke neraka, jawab baginda: Dua rongga: mulut dan faraj (kemaluan).

[Hadis Sahih Riwayat Tarmidzi]

  
Muqaddimah:
 Sebagaimana kita maklumi bahwa lidah adalah di antara nikmat Allah yang cukuo istimewa. Tetapi kita mestilah waspada karena selain ia boleh membawa seseorang ke syorga, sebaliknya dia juga boleh menjerumuskan seseorang ke neraka. Oleh sebab itu kita mestilah berhati-hati dalam menggunakan lidah. Pastikanlah penggunaan lidah tidak menyeret kita ke neraka.

Uraian Hadis: 
Sesuai dengan topik pembahasan kita di atas maka dalam uraian ini kita hanya akan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang berkaitan dengan lisan saja. Jadi kalau kita teliti hadis-hadis di atas maka kita dapat simpulkan seperti berikut:

Hadis 1 :          Orang yang dapat mengawal lisannya akan mendapat keberuntungan yang besar dan hidup sejahtera.

Hadis 2 :          Siapa yang dapat memberi jaminan dengan tidak menyalahgunakan lidahnya maka ia akan mendapat jaminan syorga.

Hadis 3 :          Lidah adalah penyebab utama kebanyakan manusia masuk ke dalam neraka, Wal ‘Iyadzu Billah.
Berdasarkan ketentuan di atas maka hendaklah kita pelihara lidah kita dengan sebaik-baiknya. Fikirkan terlebih dahulu sebelum kita mengeluarkan ucapan kita.

Imam Asy-Syafi’i berkata:

Kalau saya fikirkan apa yang akan saya ucapkan membawa faedah 50% dan membawa keburukan 50% maka saya tidak akan mengucapkannya”. 
Bagaimana dengan ucapan yang nyata-nyata 100% membawa dosa? Seperti mengumpat, memfitnah, berbohong, menuduh wanita baik berbuat zina tanpa 4 orang saksi dan bukti yang kokoh?
Malahan andaikata seseorang benar-benar telahpun berbuat dosa secara sembunyi-sembunyi lalu dia insaf dan selanjutnya ia bertobat nasuha kepada Allah, maka Allah akan ampunkan dosanya, insya Allah. Tetapi ini berbeda dengan dosa orang-orang menyebarluaskan fitnah tanpa usul periksa dan saksi yang cukup, kesalahan mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT karena itu adalah kesalahannya kepada orang yang telah difitnahkannya itu. Selama orang itu tidak memaafkannya maka selama itu pulalah dia mesti menanggung dosa tersebut.

Penyakit-penyakit Lidah:

Penyakit lidah sangat banyak, diantaranya ialah:

1.       Perkataan yang tidak berguna: 
Waktu adalah modal dalam kehidupan ini. Masa hidup ki di muka bumi ini sangat terbatas. Oleh itu janganlah kita sia-siakan waktu yang sangat berharga ini hanya dengan kata-kata kosong yang tidak membawa faedah dunia atau akhirat, apalgi dengan kata-kata yang nyata-nyata membawa dosa. 
Dalam hadis sahih baginda Rasul (sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Di antara tanda-tanda kebaikan Islam seseorang ialah dia meninggalkan perkara-perkara yang tidak berguna. 
[HR Tarmidzi]   
2.       Mengejek, mencaci dan mengumpat.

Baginda Rasul (sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Janganlah kamu mengumpat karena sesungguhnya mengupat adalah lebih berbahaya daripada berzina. Boleh jadi orang yang berzina dan minum arak akan segera bertobat kepada Allah lalu Allah ampunkan dosanya. Tetapi orang yang mengumpat orang lain tidak akan diampunia oleh Allah dosanya sehingga orang itu memaafkannya.
[Hadis dikeluarkan oleh Ibnu Abi Dunia dari Jabir]
Ali Bin Hussein (ra) berkata: Jauhilah mengumpat, karena mengumpat adalah lauk pauk (makanan) anjing-anjing manusia.

3.       Dusta, sumpah palsu, menceritakan rahasia:

Semua jenis dusta hukumnya haram kecuali pada tiga tempat: Dalam peperangan, ketika mendamaikan dua pihak yang bersengketa, dan antara suami isteri demi keharmonian rumah tangga. 
Begitu juga kalau menceritakan rahasia orang lain. Dan lebih-lebih lagi kalau rahasia suami isteri sampai didedahkan kepada orang lain. Sifat ini sangat berbahaya karena baginda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) bersabda:
 “Sesungguhnya di antara seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada Hari Qiamat nanti ialah suami yang bergaul mesra dengan isterinya dan isterinya bergaul mesra dengannya kemudian disebarkannya rahasia isterinya itu” [HR Muslim]
  
4.       Mengutuk (melaknat) dan kata-kata lucah:

Orang Islam disuruh agar saling doa-mendoakan. Coba renungkan syariat menjawab bersin dan salam. Bukan saling kutuk mengutuk. Kata-kata mestilah disaring terlebih dahulusebelum diucapkan supaya tidak porno (lucah). Lebih-lebih lagi kalau ia seorang pendakwah. Marwah seseorang akan jatuh jika suka berkata lucah. Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) malu berterus-terang ketika ditanya oleh seorang wanita bagaimana caranya untuk mengetahui darah haid sudah kering. Akhirnya Aisyah menjelaskan kepada wanita yang bertanya. 
Banyak lagi sebenarnya penyakit-penyakit lidah yang boleh kita perkatakan. Tetapi memadailah dengan menyebut beberapa contoh seperti tertera di atas.


Renungkan Nash Dan Riwayat Di Bawah Ini:

(1)              Sabda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam): “Barangsiapa yang benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kahirat maka hendaklah ia berkata benar atau diam saja”.
 [HR Bukhari Muslim]


(2)              Sabda Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam): “Allah mencucuri rahmat ke atas orang yang berkata lalu ia mendapat pahala ganjaran, atau dia diam lalu ia selamat (dari dosa). [Hadis Sahih dari Kitab Dakwah Al-Islam oleh Said Sabiq].

(3)              Dari Abi Salamah Bin Abdul Rahman bahwa seorang wanita berada di sisi Aisyah (ra) dan beberapa orang wanita lainnya lalu wanita itu berkata: “Demi Allah, aku pasti masuk syorga, karena aku telah Islam, dan aku tidak mencuri dan tidak pula berzina”. Pada malam itu wanita tersebut bermimpi lalu dikatakan kepadanya: “Engkau mengambil hak Allah, kononnya engkau pasti masuk syorga? Bagaimana itu boleh terjadi padahal engkau bakhil dengan apa yang tidak mengayakan engkau dan engkau bercakap tentang perkara yang tidak berguna bagimu”. Pada pagi itu ia mendatangi Aisyah (ra) dan menceritakan mimpinya. Lalu Aisyah (ra) menyuruhnya supaya mengumpulkan semua wanita yang mendengar ucapannya kelmarin. Dan setelah berhimpun semuanya dia pun menceritakan tegoran yang didengarnya dalam mimpinya. [HR Al-Baihaqy]

(4)              Dari Abdullah Bin Mas’ud (ra) katanya: Demi Dia, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Dan tidak ada satupun di muka bumi ini yang paling patut dipenjara lebih lama daripada lidah.
 [HR Riwayat Thabarany]

Penutup:

Berhati-hatilah anda jika mempunyai teman yang suka menceritakan cela/aib orang lain kepadamu. Sebab tidak mustahil pada suatu hari nanti dia akan menceritakan pula cela/aibmu
pada orang lain. Berbahagialah orang yang sentiasa dapat mengawal lidahnya daripada ucapan yang tidak berguna.

By : Iskandar Ahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya